Ibu dalam Pendidikan Anak


oleh: Nurul Farida Efriani

Ibu sebagai orang terdekat anak sebenarnya memiliki peran sangat penting dalam menentukan kehidupan pendidikan anak.

Seorang ibu seharusnya adalah orang yang bisa mencurahkan segenap kasih sayangnya untuk anak, mengarahkan anak, hingga mendidik anak. Kehidupan anak tersebut tergantung sekali kepada bagaimana cara ibu mendidiknya. Seorang anak akan tumbuh berperilaku baik apabila ia mendapat didikan baik dari ibunya, namun sebaliknya, seorang anak bisa jadi berperilaku buruk apabila ia mendapat didikan buruk dari ibunya. Ibu harus tau hal-hal terbaik apa saja yang bisa dilakukan untuk menunjang si Anak. Ibu harus bisa menjadi sosok ibu ideal bagi anaknya.
Gambaran seperti apakah ibu ideal itu? Sosok ibu ideal cukup digambarkan dengan seberapa besar si Ibu mencurahkan tenaga dan waktunya untuk anak, seberapa sabar perhatian yang didapat anak dari ibunya, dan seberapa sabar dan tulusnya Sang Ibu mendidik anaknya.

Meskipun begitu, masih banyak juga seorang anak yang tidak menemukan sesosok ibu ideal bagi mereka. Penyebabnya bermacam-macam. Bisa jadi karena ibu terlalu sibuk bekerja. Apalagi di jaman Globalisasi yang penuh dengan persaingan ketat seperti sekarang ini, orang-orang cenderung akan berusaha mencari uang untuk menafkahi keluarga dengan bekerja. Tak terkecuali dengan ibu, meskipun tugas pokok ibu adalah merawat anak-anak, tetapi seorang ibu juga akan berpikir memilih bekerja untuk menambah penghasilan daripada diam saja di rumah bersama anak-anak. Apabila pekerjaan seorang ibu tidak terlalu menyita waktu dan tenaga, tidak masalah. Tapi apabila menyita waktu dan tenaga? Apa yang akan terjadi? Tentu saja, sekali lagi dalam kondisi seperti ini, anak pasti akan lebih sering melihat ibunya masuk-keluar rumah untuk bekerja daripada menghabiskan waktu seharian dengan anaknya.
Hal selanjutnya yang akan timbul adalah anak akan merasa seolah-olah ia tidak dipedulikan oleh ibunya, seolah-olah ia merasa diacuhkan. Anak akan merasa kesepian, merasa tidak ada yang bisa menemaninya. Selain itu, hubungan ibu dan anak menjadi kurang akrab akibat kurangnya interaksi antara ibu dan anak. Hal demikian bisa memacu timbulnya perilaku negatif terhadap anak. Mungkin saja si anak merasa tidak dipedulikan, kemudian si anak berulah dan berperilaku nakal hanya untuk mendapat perhatian dari Sang Ibu. Tentunya, yang demikian juga tidak baik bagi perkembangan psikologis anak.

Jadi, peran penting yang harus dilakukan seorang ibu untuk menunjang pendidikan anak ialah 1. usahakan untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan anak. Dengan keberadaan ibu di sisi anak, ibu secara tidak langsung mendidik mental anak dalam hal kebersamaan dan keharmonisan. Anak akan merasa tenang nyaman akan keberadaan ibu di sampingnya. 2. Jangan menyerahkan urusan anak kepada pembantu, apalagi ketika anak anda berusia 3-4 tahun. Mengapa? Saat berusia 3-4 tahun adalah usia emas bagi anak. Pada saat itu, seorang anak akan mulai belajar dengan melihat perilaku orang-orang di sekelilingnya. Dengan menyerahkan semua urusan anak kepada pembantu, bisa jadi, anak akan lebih dekat kepada pembantu daripada ibunya sendiri. 3. Sebisa mungkin, berperilaku baiklah di hadapan anak, karena, perilaku ibu juga bisa menjadi contoh bagaimana anak berperilaku.



SEMOGA BERMANFAAT n_n

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sejarah Pati: Asal Mula Desa Getakan dan Makam Nyai Sasi

Keajaiban di Tanah Suci Mekkah