Pohon Sumber Kehidupan

Oleh: Nurul Farida Efriani







Pohon adalah kehidupan. Ungkapan tersebut sangat pas menggambarkan posisi pohom di alam ini. Pohon menghasilkan banyakn manfaat bagi makhluk hidup lainnya. Pohon menjaga keseimbangan lingkungan. Terbayang, jika tidak ada pohon, alam ini pasti gersang dan panas.

Nah, sebelum lebih jauh membahas tentang pohon, ada baiknya kita memahami pengertian pohon. Menurut batasan yang umum, pohon adalah tumbuhan yang batangnya berkayu dan bercabang. Pohon ialah suatu organisme dari komponen ekosistem yang berintaksi satu sama lain.

Dari zaman purba hingga sekarang pohon banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Jika kita hitung pasti kita kerepotan karenan manfaatnya memang teramat banyak. Manfaat utama dari pohon buat manusia adalah buahnya. Selain enak, buah juga merupakan sumber vitamin untuk tubuh. Bagian-bagian pohon lainnya juga bisa dimanfaatkan, apalagi digunakan sebagai obat. Contohnya, batang pohon kelapa yang bisa dijadikan untuk kayu bakar, buah pohon jarak yang bisa menggantikan penggunaan minyak tanah, daun pohon mengkudu yang bisa menurunankan tekanan darah tinggi, dan masih banyak manfaat pohon lainnya baik yang sudah kita ketahui maupun yang masih dalam tahap penelitian. Dengan kata lain, pohon-pohon tertentu atau bagian-bagian pohon tertentu bisa sangat bermanfaat bagi manusia apabila manusia mau memanfaatkannya. 



Selain manfaat pohon yang bisa kita petik secara langsung, pohon secara tidak langsung juga memberi manfaat terhadap lingkungan sekitarnya, lingkungan tempat di mana manusia berada. Secara sederhana dapat disimpulkan, pohon tidak hanya bisa berguna secara fisik. Semakin tinggi persentase pohon yang tumbuh di atas tanah, akan semakin pula memberi manfaat yang lebih, di antaranya menghasilkan oksigen. Sementara itu, fungsi pohon di bawah tanah di antaranya adalah menyerapkan air ke tanah, mengikat butir-butir tanah, mengikat air dari pori tanah dengan kapilaritas dan tegakan permukaan. Akar pohon menyerap air hujan ke tanah sehingga tidak mengalir sia-sia, kemudian mengikat air dipori tanah dan menjadikan sebagai cadangan air di musim kemarau dan mencegah datangnya banjir di musim penghujan. Jadi, ketersediaan air tanah secara berkesinambungan tetap terjaga dan menjadikan debit mata air, sungai, dan danau tetap besar.



Pohon-pohon mulai menghilang. Hutan-hutan yang dulu lebat kini tergantikan dengan areal perkotaan. Lalu, apa yang akan terjadi apabila pohon-pohon menghilang dari lingkungan kita, kehidupan kita? Sekarang, telah kita ketahui orang-orang dengan santernya berdesas-desus mengenai “Global Warming” atau yang sering kita sebut sebagai pemanasan global. Pemanasan global ini mungkin terjadi disebabkan oleh lapisan ozon (O3) bumi menipis, dan satu-satunya jalan untuk mencegah menipisnya lapisan ozon ini adalah mengurangi gas-gas pembakaran karbonmonoksida dan karbondioksida (CO dan CO2) dengan jalan memperbanyak jumlah pohon karena, pohon mempunyai kemampuan untuk mengurangi gas-gas pembakaran yang digunakan untuk berfotosintesis dan memperbanyak kandungan oksigen dalam udara sebagai hasil dari proses fotosintesis tersebut.



Untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan terburuk akibat dampak hilangnya pohon tersebut, pemerintah mulai menggalakkan kegiatan “Menanam Seribu Pohon”. Di mana, dengan adanya kegiatan tersebut, masyarakat benar-benar sadar akan pentingnya pohon bagi kehidupan, bagi kehidupan kita sendiri. Dengan kegiatan itu pula, pemerintah berharap bumi yang kita tempati ini bisa kembali asri dan lestari seperti berpuluh-puluh tahun lalu. Dan masih layak dihuni untuk beratus-ratus tahun kemudian.

Jadi, apakah kita akan membiarkan bumi tempat dimana kita tinggal ini rusak hanya karena pohon menghilang dari kehidupan kita? Apakah kita hanya berpangku tangan melihat bumi rusak di hadapan kita? Ataukah kita akan cepat-cepat menyingsingkan lengan baju untuk memulai menanam pohon?